Observasi yang dilaksanakan pada Hari Senin
tanggal 4 Juni 2014 di kawasan Penangkaran Kupu-kupu Universitas Negeri
Semarang,pada dasarnya kawasan atau daerah yang dilalui garis khatulistiwa
merupakan kawasan yang bisa yang cocok untuk menjadi habitat kupu-kupu.Karena
pada kawasan ini biasanya terdapat banyak hutan hujan tropis sehingga banyak
flora fauna yang tumbuh subur didalamnya.
Namun saat ini pemandangan kupu-kupu
tumbuh dan berkembang sangat jarang terlihat apalagi di tengah kota. Ini
menandakan lingkungan hidup kita yang sudah tidak layak lagi bagi
kupu-kupu misal karena udara yang kotor dan berkurangnya flora untuk
inang makan dan siklus hidupnya.
Inilah yang mendorong UNNES untuk
melestarikan fauna yang ada di lingkungan kampusnya. Upaya ini dimulai dengan
mendata jenis kupu-kupu dan flora inang untuk makanan yang berguna dalam siklus
hidupnya, setelah pendataan, kupu-kupu dibuatkan penangkaran yang berupa
kandang semi alami yang di dalamnya ada tanaman inang untuk bertelur.
Setelah kupu-kupu bertelur, mereka
akan dirawat hingga bermetamorfosis sehingga menjadi ulat dan kepompong.
Saat menjadi kepompong, rumah bakal kupu-kupu ini digantung pada sutas tali
serupa kondisi saat di alam bebas (di ranting dan daun pohon). Setelah menjadi
kupu-kupu, ia akan dipelihara dalam penangkaran dan lalu dapat dilepaskan di
sekitar lingkungan kampus.
Di Penangkaran Kupu-kupu UNNES ini
terdapat 2 jenis yang di tangkar kan,yakni dari jenis kupu-kupu dan dari jenis
ngengat
Perbedaan Kupu-kupu dan ngengat :
KUPU-KUPU
|
NGENGAT
|
Corak kupu-kupu secara umum lebih bervariasi
|
Corak
ngengat secara umum berwana kusam kusam
|
Aktif di siang harisss
|
Aktif di
malam hari
|
Ulatnya tak berbulu/berbulu tapi tidak gatal
|
Berbulu
dan gatal
|
Bentuk kepompongnya tanpa balutan kokon
|
Kepompong
dibalut sutra/kokon
|
Kupu-kupu betina dan jantan dapat di bedakan
dari jenis kelaminya,kupu-kupu jantan bentuk kelaminya cenderung besar
sedangkan kelamin betina cenderung memanjang.Dan hanya kupu-kupu betina yang
bisa melakukan mimikri yang bertujuan untuk menyerupai lingkungan sekitar agar
bisa terhindar dari predator.
Pentingnya kupu-kupu di lingkungan sekitar :
1. Membantu polinasi
2. Salah satu bio-indikator lingkungan
3. Memiliki nilai ekonomi dan budaya yang tinggi
Adapun perilaku kupu-kupu adalah menari,patroli,kawin,meletakkan
telur,makan,hilltop,puddle,migrasi,istirahat dan tidur.
Semakin kecil ukuran kupu-kupu maka semakin
pendek pula umurnya,begitupun sebaliknya.
0 komentar:
Posting Komentar